Angka Kehamilan di Cianjur Naik Selama Masa Pandemi

Cianjur - Imbauan tetap di rumah dan bekerja dari rumah selama pandemi Corona atau COVID-19, membuat angka kehamilan di Kabupaten Cianjur meningkat. Layanan puskesmas yang dibatasi pun membuat 13 ribu perempuan di Cianjur terancam tidak ganti KB implan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cianjur Himam Haris mengatakan dari laporan petugas di lapangan, ada peningkatan kehamilan dari bulan-bulan sebelumnya atau sebelum masa pandemi.

Satu posyandu yang biasanya melayani tujuh wanita hamil, kini bisa sembilan orang. "Di Cianjur itu ada 2.937 posyandu, dan setiap posyandu mencatat ada peningkatan jumlah ibu hamil dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatannya sekitar lima persen," ujar Himam kepada detikcom, Senin (11/5).

Menurut Himam, warga yang kini lebih banyak beraktivitas di rumah, baik berdasarkan aturan pemerintah serta serta aturan kantor untuk kerja dari rumah, menjadi salah satu faktor naiknya angka kehamilan. Selain itu, ada 13 ribu kaum ibu yang terancam tidak menjalani ganti KB implan, sebab layanan puskesmas dibatasi untuk fokus penanganan COVID-19.

"Yang kami khawatirkan itu 13 ribu kaum ibu yang harus ganti implan tahun ini tidak diganti, karena layanan kesehatan dibatasi. Itu juga menjadi faktor angka kehamilan tinggi, selain karena aktivitas warga yang lebih sering di rumah," tutur Hilman.

Untuk mencegah lonjakan kehamilan dan pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. "Upaya saat ini lebih memberdayakan bidan mandiri di desa, bagaimana caranya mereka bisa turut membantu penggantian implan. Jika memang sudah banyak yang hamil, lebih dipantau saja kondisi kesehatan janinnya," ucap Hilman.

Belum ada Komentar untuk "Angka Kehamilan di Cianjur Naik Selama Masa Pandemi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel